Thursday 17 August 2017

Konflik Kamboja



Latar belakang konflik Kamboja
Pada tahun 1953, Pangeran Norodom Sihanouk menjadi raja Kamboja. Ia kemudian mendominasi kehidupan politik negara Kamboja. Kelompok militer Kamboja tidak menyukai domonasi tersebut sehingga mereka mengadakan kudeta berdarah untuk menggulingkan kekuasaan Sihanouk pada tahun 1970.Kelompok militer yang dipimpin oleh Jenderal Lon Nol hanya memerintah selama 5 tahun karena dikudeta oleh Pol Pot pada tahun 1975. Pol Pot dapat berkuasa hingga 1979. Pada masa kekuasaan Pol Pot inilah kurang lebih 2 juta rakyat Kamboja dibunuh. Kejadian-kejadian tersebut menimbulkan perang saudara di antara para pengikut Sihanouk, Lon Nol, dan Pol Pot.

Pangeran Norodom Sihanouk


Masalah Kamboja kemudian menjadi kompleks akibat campur tangan pihak-pihak tertentu, seperti RRC dan Amerika Serikat. Campur tangan tersebut mengakibatkan masalah Kamboja bukan lagi menjadi masalah nasional rakyat Kamboja atau masalah regional Asia Tenggara, tetapi telah menjadi masalah internasional. Oleh karena itu, satu-satunya jalan yang harus ditempuh adalah konferensi internasional dengan melibatkan semua pihak yang terlibat.

Perang kamboja

Tahun 1954 , setelah Perancis meninggalkan Indochina. Raja Norodom Sihanouk mengadakan pemilu dan membentuk partai politik. Melalui intimidasi dan menggunakan popularitasnya, dia berhasil mengusir orang-orang komunis dan memperoleh seluruh kursi pemerintahan. Pol Pot lari ke persembunyian dan melatih anggota yang direkrutnya.Akhir 1960an memulai pemberontakan bersenjata terhadap pemerintah dengan dukungan Tiongkok.
Tahun 1970 Sihanouk beralih ke pihak Pol Pot karena dijatuhkan Jendral Lon Nol yang didukung Amerika Serikat. Ketika Lon Nol berkuasa 20 tahun silam, lewat penggulingan Sihanouk, mereka dijanjikan akan bisa hidup lebih tenteram dan sejahtera. Dunia Barat, terutama AS, juga lega karena Sihanouk dianggap condong ke Beijing dan Vietnam Utara. Yang terjadi, Lon Nol ternyata memerintah dengan tangan besi.
Untuk menghadapi Viet Kong Di era 1970-an, Richard Nixon dan penasihat pertahanannya Henry Kissinger memerintahkan bombardemen di wilayah Kamboja yang menewaskan 750 ribu orang Kamboja yang diperkirakan sebagai pendukung Vietkong. Tidak cukup dengan aksi karpet bom, Amerika juga menggunakan Pol Pot untuk menghadapi gerilyawan Vietkong dan para pengikutnya yang menyusup ke wilayah Kamboja. Kemudian tahun 1973 – Pihak Vietkong meninggalkan Kamboja.

Richard Nixon


Karena pemerintahan Lon Nol yang bertangan besi dianggap menyengsarakan rakyat, Partai Komunis Kamboja mengambil alih kekuasaan. Lon Nol melarikan diri ke AS.Tahun 1975 – Sihanouk kembali berkuasa namun mulai ditinggalkan rekan-rekannya yang komunis, yang tidak tertarik dengan pengembalian monarki.
Setahun kemudian Sihanouk ditumbangkan oleh Khmer Merah yang menjanjikan sosialisme akan membuat rakyat menjadi tuan di rumah sendiri. Hasilnya, “Demi kemurnian ideologi,” mereka dibantai. Sepuluh tahun lalu, pasukan Vietnam datang. Pecahlah perang saudara berkepanjangan. Pihak ketiga pun ikut beraksi. RRC muncul sebagai pendukung Khmer Merah, AS di belakang para gerilyawan nonkomunis, Vietnam menyokong rezim Phnom Penh, dan Muangthai memberi tempat bagi basis-basis militer para gerilyawan.

Bendera Kamboja saat dipimpin Khmer Merah


Pada awal 1976 pihak Khmer Merah menahan Sihanouk dalam tahanan rumah. Pemerintah yang ada saat itu segera diganti dan Pangeran Sihanouk dilepas dari jabatannya sebagai kepala negara. Kamboja menjadi sebuah republik komunis dengan nama “Kamboja Demokratis” (Democratic Kampuchea) dan Khieu Samphan menjadi presiden pertama.
Pada 13 Mei 1976 Pol Pot dilantik sebagai Perdana Menteri Kamboja dan mulai menerapkan perubahan sosialis terhadap negara tersebut. Pengeboman yang dilakukan pihak AS telah mengakibatkan wilayah pedesaan ditinggalkan dan kota-kota sesak diisi rakyat (Populasi Phnom Penh bertambah sekitar 1 juta jiwa dibandingkan dengan sebelum 1976).
Saat Khmer Merah mendapatkan kekuasaan, mereka mengevakuasi rakyat dari perkotaan ke pedesaan di mana mereka dipaksa hidup dalam ladang-ladang yang ditinggali bersama. Rezim Pol Pot sangat kritis terhadap oposisi maupun kritik politik; ribuan politikus dan pejabat dibunuh, dan Phnom Penh pun ikut berubah menjadi kota hantu yang penduduknya banyak yang meninggal akibat kelaparan, penyakit atau eksekusi. Ranjau-ranjau darat (oleh Pol Pot mereka disebut sebagai “tentara yang sempurna”) disebarkan secara luas ke seluruh wilayah pedesaan.
Pada akhir 1978, Vietnam menginvasi Kamboja. Pasukan Kamboja dikalahkan dengan mudah, dan Pol Pot lari ke perbatasan Thailand. Pada Januari 1979, Vietnam membentuk pemerintah boneka di bawah Heng Samrin, yang terdiri dari anggota Khmer Merah yang sebelumnya melarikan diri ke Vietnam untuk menghindari penmbasmian yang terjadi sebelumnya pada 1954. Banyak anggota Khmer Merah di Kamboja sebelah timur yang pindah ke pihak Vietnam karena takut dituduh berkolaborasi. Pol Pot berhasil mempertahankan jumlah pengikut yang cukup untuk tetap bertempur di wilayah-wilayah yang kecil di sebelah barat Kamboja. Pada saat itu, Tiongkok, yang sebelumnya mendukung Pol Pot, menyerang, dan menyebabkan Perang Tiongkok-Vietnam yang tidak berlangsung lama. Pol Pot, musuh Uni Soviet, juga memperoleh dukungan dari Thailand dan AS. AS dan Tiongkok memveto alokasi perwakilan Kamboja di Sidang Umum PBB yang berasal dari pemerintahan Heng Samrin. AS secara langsung dan tidak langsung mendukung Pol Pot dengan menyalurkan bantuan dana yang dikumpulkan untuk Khmer Merah.
Jumlah korban jiwa dari perang saudara, konsolidasi kekuasaan Pol Pot dan invasi Vietnam masih dipertentangkan. Sumber-sumber yang dapat dipercaya dari pihak Barat  menyebut angka 1,6 juta jiwa, sedangkan sebuah sumber yang spesifik, seperti jumlah tiga juta korban jiwa antara 1975 dan 1979, diberikan oleh rezim Phnom Penh yang didukung Vietnam, PRK. Bapa Ponchaud memberikan perkiraan sebesar 2,3 juta—meski jumlah ini termasuk ratusan ribu korban sebelum pengambil alihan yang dilakukan Partai Komunis. Amnesty International menyebut 1,4 juta; sedngkan Departemen Negara AS, 1,2 juta. Khieu Samphan dan Pol Pot sendiri, masing-masing menyebut 1 juta dan 800.000.

Upaya Memecahkan Masalah Kamboja

Untuk memecahkan masalah Kamboja, dunia Internasional melakukan berbagai upaya. Pada bulan Juli 1988 di Istana Bogor (Indonesia), berkumpul berbagai pihak yang terlibat dan berkepentingan dalam penyelesaian masalah Kamboja. Acara itu dikenal dengan Jakarta Informal Meeting (JIM). Pada bulan Februari 1989, pertemuan itu dilanjutkan dengan mengadakan JIM II yang mengundang harapan untuk dapat mencapai kesepakatan di antara semua pihak.

Walaupun bersifat informal (tidak resmi), tetapi pertemuan itu berhasil menemukan dua masalah yang dianggap penting dalam penyelesaian masalah Kamboja. Kedua masalah itu adalah sebagai berikut.
§  Penarikan pasukan Vietnam dari Kamboja akan dilaksanakan dalam kaitannya dengan penyelesaian politik menyeluruh. Vietnam mulai memberikan janji dan bersedia menarik pasukannya dari Kamboja.
§  Munculnya upaya untuk mencegah kembalinya rezim Pol Pot, yang semasa berkuasa di Kamboja telah melakukan pembantaian keji terhadap sekitar sejuta rakyat.
Upaya menyelesaikan konflik Kamboja mulai memasuki tingkat internasional, yaitu dengan mengambil tempat di Paris. Dalam konferensi ini hadir wakil dari 20 negara, termasuk ASEAN dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Konferensi ini disebut dengan ICK (International Conference on Kampuchea atau Konferensi Internasional mengenai Kamboja). Konferensi berlangsung tanggal 30 – 31 Juli 1989.
ICK diharapkan mampu membentuk sebuah badan yang mengawasi penarikan mundur pasukan Vietnam dari Kamboja dan melakukan perjanjian perdamaian. Namun, para pengamat percaya bahwa keberhasilan ICK bergantung pada hasil pertemuan sebelumnya pada tanggal 24 – 25 Juli 1989.
Perjalanan panjang upaya penyelesaian masalah Kamboja akhirnya menemui titik harapan perdamaian. Pada tahun 1991, pasukan perdamaian PBB memprakarsai gencatan senjata pihak-pihak yang bertikai. Pada tahun itu juga, Pangeran Norodom Sihanouk kembali duduk sebagai kepala negara. Pada tahun 1993, Pangeran Norodom Sihanouk diangkat sebagai Raja. Pada tahun itu juga diadakan pemilihan umum. Dalam pemilihan umum itu, Norodom Ranariddh dan Hun Sen terpilih sebagai perdana menteri.


Dampak konflik Kamboja
Dampak politis yang mengemuka dari konfrontasi antara Khmer merah melawan Vietnam ini tentunya adalah Perang Kamboja-Vietnam Konflik ini juga mengemukakan bagaimana perpecahan yang terjadi antara Tiongkok-Soviet telah merusak pergerakan komunis. Partai Komunis Vietnam memihak dengan Uni Soviet, sementara Partai Komunis Kamboja tetap setia dengan Republik Rakyat Cina.
Dampak Politis yang kedua yakni timbulnya konfrontasi antara China dan Vietnam awalnya china mendukung vietnam pada saat perang melawan Amerika serikat.Namun setelah perang Vietnam berakhir kamboja yg komunis juga diserbu oleh Vietnam. RRC yang mengetahui hal tersebut marah, karena RRC mendukung rezim khmer milik PolPot(kamboja). Kemudian vietnam diserbu oleh RRC.

Selain hal itu Amerika yang juga memiliki dendam tersendiri dengan Vietnam akhirnya juga ikut membantu Pol pot, walaupun pada awalnya mereka melawan kelompok tersebut. Akan tetapi demi mencegah pengaruh Rusia masuk lewat Vietnam akhirnya Amerika ikut mendukung rezim Polpot tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan, Margaret Thatcher, Jimmy Carter, dan Ronald Reagan tetap mendukung rezim tersebut walaupun sudah jatuh. Bahkan, Cina menyumbangkan senjata untuk Polpot pada dekade 80-an. Karena inilah genosida di Kamboja tetap terpendam selama hampir 20 tahun. Khmer Merah pun tetap berdiri sampai 1992, diakibatkan terlalu banyak pihak yang terlibat di dalamnya.


Oleh :
Bilqissawa Bias L        (09)
Enggar Puspitarini       (12)
Erlangga Bisma K       (13)
Fahrezi Rizal N F        (14)
Irish Vania G               (18)
Muhammad Ezar A     (19)
Shofin Iffat N               (26)

SEMOGA BERMANFAAT

uploader : Bima Aji

2 comments:

  1. Mantab Info dari smansaboy, keep postong bro.
    Sekedar info nih, Siapa tahu ada pembaca yang butuh Bahan belajar untuk menghadapi Tes CPNS tahun ini, silahkan jalan2 ke http://cpns.maharijal.com

    terimakasih Admin smansaboy.
    Semoga maskin pandai di sekolah yah.

    ReplyDelete
  2. I definitely enjoying every little bit of it and I have you bookmarked to check out new stuff you post. Play Free slots

    ReplyDelete