Wednesday, 16 August 2017

Mengenal Apartheid Sebagai Sejarah Kontemporer Dunia





"The greatest glory in living lies not in never Falling,
But in Rising every time we fall"
- Nelson Rolihlahla Mandela - 

A.   Pengertian Apartheid

Apartheid adalah sistem pemisahan ras yang diberlakukan di Republik Afrika Selatan dalam kurun waktu 1948 hingga 1993. Hal yang perlu  digarisbawahi dalam sistem apartheid adalah legalisasi hukum atas diskriminasi terhadap orang-orang kulit berwarna atau kulit hitam. Dalam sistem itu, orang kulit putih memiliki hak istimewa untuk memperoleh perumahan, pekerjaan, akses pendidikan, dan akses kekuasaan politik.

B.   Latar Belakang Munculnya Apartheid

Awal mula munculnya apartheid diawali pada 1652, Belanda tiba di Afrika Selatan dan mendirikan Tanjung Harapan (Cape Town). Para pemukim belanda di Afsel ini memanfaatkan Perusahaan Hindia Timur Belanda (The Dutch East India Company/VOC) untuk mengimpor budak dari Malaysia, Madagaskar, India, Indonesia, Mozambik, dan Afrika Timur. Para pemukim Belanda itu dikenal dengan nama Kaum Boer. Ketika emas ditemukan di tanah – tanah kesukuan pada 1795, Inggris merebut kendali atas koloni di Tanjung Harapan. Setelah itu banyak kaum Inggris bermigrasi ke Afrika Selatan dan menyingkirkan para pemukim Belanda, para pemukim yang berusaha mempertahankan kekuasaan atas wilayah tersebut melahirkan Perang Anglo – Boer I dari 1880-1881 dan Perang Anglo – Boer II dari 1899-1902.

Lukisan yang menggambarkan Belanda tiba di Afrika


Orang Inggris, setelah bernegosiasi dengan Jendral keluarga Boer, membentuk Komisi Urusan Pribumi Asli Afrika Selatan. Dalam negosiasi itu diusulkan segregasi (pemisahan) rasial di bidang lahan, tenaga kerja, pendidikan, dan politik. Pada 1910 Afsel memperoleh status Dominion dalam Kerajaan Inggris. Dalam 10 tahun berikutnya, pemerintah gabungan pemukim Inggris – Afrikaneer (Kaum Boer) mengesahkan beberapa undang-undang yang secara tegas memisahkan orang kulit hitam dengan kulit putih.


C.   Jalannya Apartheid

Pada 1948, Partai Nasional (Partai yang semua anggotanya orang kulit putih) memenangi pemilihan umum. Di bawah kepemimpinan Daniel F. Malan, “segregasi total” apartheid diberlakukan. Periode pertama dikenal dengan baaskap, yang berarti kaum Boer (Afrikaneer) berkuasa dan supremasi kulit putih. Dalam periode ini, orang-orang kulit hitam dan Asia diusir dari tempat tinggal mereka dan digiring ke tempat yang sejauh mungkin dari pusat pemukiman, lahan pertanian, serta pusat bisnis kaum kulit putih. Mereka juga kehilangan semua hak politik termasuk hak kewarganegaraan.

Daniel F. Malan


Dalam perkembangannya, kaum putih menyadari bahwa tenaga kerja murah hanya berasal dari orang-orang yang baru merekan singkirkan, maka agar kegiatan bisnis berjalan lancar, para pebisnis kulit putih “mengizinkan” orang kulit hitam untuk kembali ke wilayah “putih” untuk bekerja. Untuk mengawasi orang kulit hitam disahkan 4 undang-undang yaitu,  UU Larangan Nikah Campur (1949), UU Registrasi Penduduk (1950), UU Wilayah Kelompok (1950 – secara paksa merelokasi 3,5 juta orang pada akhir 1980-an), UU Reservasi Pemilihan Fasilitas (1953).

Ketika Hendrick Verwoerd menjadi perdana menteri pada 1958, apartheid ditetapkan dengan cara lain yaitu dari baaskap ke separate development (pembangunan terpisah). Maksud dari istilah “pembangunan terpisah” dijelaskan dalam sebuah undang-undang yang disahkan setahun setelahnya (1959), yaitu Bantu Self-Government Act 1959 yang mengesahkan apa yang disebut Black Homelands (Tanah Air Etnis) bagi 10 suku kulit hitam Afsel, akibatnya seluruh warga kulit hitam Afsel dipindahkan ke salah satu dari 10 wilayah suku ini sehingga orang kulit putih menguasai 87 persen tanah.



Diwilayah tahan air etnis itu, warga kulit hitam dapat menikmati hak politik dan menjadi warga negara wilayah itu, namun bukan warga Afrika Selatan. Sebagian pajak yang dibayar warga kulit hitam ke pemerintah digunakan untuk membangun fasilitas – fasilitas seperti Sekolah, Rumah Sakit, Perumahan dll. Dukungan keuangan dan pendidikan yang bersifat umum juga diberikan dengan tujuan warga di Black Homelands ini dapat menyongsong Kemerdekaan secara penuh seperti 2 negara tanah air etnis yang berhasil berdiri sendiri yakni Swaziland dan Lesotho.

Sedangkan mereka yang bekerja di tanah orang kulit putih tidak boleh mengikutsertakan keluarganya. Hal ini bertujuan untuk menghindari dominasi ras kulit hitam di tempat kaum putih. Semua warga non kulit putih wajib membawa buku izin atau “Buku Kehidupan”. Di dalam buku itu tercantum akta perkawinan, akta kelahiran, dan surat izin kerja. Mereka yang ditangkap tanpa membawa buku ini akan dijebloskan ke penjara dan disiksa (dalam kasus yang ekstrem).

Buku Kehidupan (Book of Life)


D.   Perlawanan Apartheid

Pelaksanaan sistem apartheid mendapat perlawanan dari para tokoh Afrika Selatan yang tergabung dalam Kongres Nasional Afrika atau African National Congress (ANC). ANC berjuang menghapus sistem apartheid, tokohnya yang terkenal adalah Nelson Mandela (1918-2013) yang bergabung dengan ANC menjelang pecahnya Perang Dunia II. Nelson mendorong ANC menjadi sebuah gerakan nasional.
Fokus perhatian ANC adalah hak-hak sipil warga kulit hitam. Mereka mengadakan gerakan perlawanan terhadap hukum yang tidak adil (defence campaign of unjust laws). Gerakan perlawanan itu dilakukan secara damai tanpa kekerasan. Tuntutan-tuntutan tersebut ini disatukan dalam Piagam Kebebasan (Freedom Charter), yang diresmikan Kongres Rakyat di Kliptown pada 26 juni 1955. Pada Desember 1956, lebih dari seratus aktivis ditangkap, mereka didakwa melakukan pengkhianatan tingkat tinggi, namun semua terdakwa dibebaskan.

Piagam Kebebasan


Pada 6 April 1959, Pan Africanist Congress (PAC) disahkan di Soweto dan dimotori oleh pecahan dari ANC. PAC mengkampanyekan anti-Pass Laws. Kampanye pertama mereka berbuntut pembunuhan masal di Sharpeville pada 21 Maret 1960, ketika 69 orang tewas ditembak. Tepatnya pada 8 April 1960, ANC dan PAC dilarang oleh pemerintah. Para tokohnya di penjarakan atau diasingkan tanpa proses pengadilan (Nelson Mandela dipenjara seumur hidup pada 1962 sebelum akhirnya dibebaskan pada 1990). PAC merespon dengan membentuk sayap militer Azanian People’s Liberation Army. Pada 1963, ANC membentuk sayap militer Umkonto we Sizwe, yang berarti “Tombak Bangsa”.


Praktik buruk dan kejam apartheid ternyata berhasil membuka mata dunia internasional. Semakin banyak negara mulai mengecam rezim apartheid. Oleh karena itu pada 1961 Perdana Menteri B. J. Verwoerd menyatakan Afrika  Selatan keluar dari PBB, meninggalkan persemakmuran Inggris, serta melarang Afsel mengikuti olimpiade.
Pada 1983, 600 organisasi Afrika Selatan bersama-sama membentuk Front Demokratis Bersatu, mereka mendukung Piagam Kebebasan serta menuntut dihapusnya istilah “homelands”.

Meningkatnya aktifitas anti apartheid ini membuat pemerintah menyatakan keadaan darurat pada 1986. Lima ribu tentara disebar untuk melarang, menahan,dan menangkap puluhan ribu orang Afsel. Karena situasi yang tidak kondusif, Negara – negara mulai menarik transaksi bisnis, perdagangan dan investasi mereka pada akhir 1980-an. Akibatnya terjadilah Depresi Ekonomi di Afrika Selatan.

Nelson Mandela


Pada 1989, pemimpin pertai nasional, Frederik Willem de Klerk menjadi perdana menteri, ia membebaskan banyak tahanan politik kulit hitam. Dia menyatakan kepada perlemen bahwa apartheid telah gagal dan semua larangan pendirian partai politik segera dicabut. Namun ketegangan terus terjadi sampai 1993, lebih dari 10.000 warga Afrika Selatan tewas karena kekerasan politik. Pada 1990, organisasi anti-apartheid tidak dilarang, tahanan politik dibebaskan termasuk Mandela, dan resolusi baru yang secara resmi menghapus praktik apartheid disahkan.

Apartheid resmi berakhir pada 1994. Pada tahun yang sama, Nelson Mandela terpilih menjadi presiden melalui pemilihan yang bebas. Ia mewujudkan kesetaraan bagi seluruh warga Afrika Selatan.

E.   Dampak yang Ditimbulkan

Dampak yang terjadi saat berlakunya politik apartheid adalah adanya ketidakadilan dalam segala bidang untuk orang berkulit hitam di Afrika Selatan seperti tidak mendapat hak-hak politik, hak memilih pemimpin, hak tinggal dan lain-lain. Dampak apartheid semakin parah saat pemerintah (yang semua pejabatnya kulit putih) memberlakukan undang – undang yang membuat para orang kulit hitam semakin merana dikarenakan dominasi orang kulit putih, bahkan hingga membuat mereka seakan menjadi orang asing di tanah leluhur mereka sendiri.


Sedangkan dampak yang terjadi setelah apartheid berakhir adalah bangkitnya rakyat Afrika Selatan setelah menjalani masa-masa kelam sejak apartheid berlaku di Afrika Selatan hingga akhirnya dihapus.

Perjuangan-perjuangan yang dilakukan oleh Nelson Mandela dalam menegakkan kekuasaan tanpa adanya rasialisme di Afrika Selatan dan menghapuskan kekuasaan Apartheid memakan waktu yang cukup lama. Nelson Mandela terus berjuang untuk mencapai kebebasan negerinya baik perjuangan yang dilakukan di dalam negerinya, agar mendapat dulungan dari seluruh rakyatnya, maupun perjuangan yang dilakukan di luar negeri, yaitu untuk mendapatkan pengakuan atas perjuanganya dalam menghapuskan kekuasaan Apartheid di Afrika Selatan. Upaya-upaya yang ditempuh oleh Nelson Mandela tersebut mulai menampakkan hasil yang menggembirakan, ketika pwemerintah minoritas kulit putih di bawah pimpinan Frederik Willem de Klerk memberikan angin segar kebebasan bagi warga kulit hitam.
Pada tanggal 21 Februari 1991, di hadapan sidang parlemen Afrika Selatan, presiden Frederik Willem de Klerk mengumumkan penghapusan semua ketentuan dan eksistensi system politik Apartheid. Pengumuman itu diikuti dengan penghapusan 3 undang-undang yang memperkuat kekuasaan Apartheid, yaitu :

1. Land act, yaitu undang-undang yang melarang orang kulit hitam memiliki "homeland" di luar wilayah tempat tinggal yang telah ditentukan.
2. Group Areas Act, yaitu undang-undang yang mengatur pemisahan tempat tinggal orang-orang kulit putih dan kulit hitam.
3. Population Registration Act, yaitu undang-undang yang mewajibkan semua orang kulit hitam untuk mendaftarkan diri menurut kelompok suku masing-masing.

Penghapusan undang-undang tersebut diikuti dengan janji pemerintahan Frederik Willem de Klerk untuk menyelenggarakan pemilu tanpa pembatasan rasial (pemilu multirasial).Garis politik yang ditempuh Presiden De Klerk tersebut menghentak banyak pihak dan membangkitkan semangat perjuangan orang-orang kulit hitam dalam rangka memperjuangkan Afrika Selatan tanpa adanya perbedaan rasialais.

Oleh :
1.   Ademila Almi A    (02)
2.   Bima Aji K            (08)
3.   Hanijaya Intan P (15)
4.   None Akhsa A     (21)
5.   Rizky Murdiana   (23)
6.   Widyasari P        (29)

uploader : Bima Aji K


SEMOGA BERMANFAAT

2 comments:

  1. Let me tell you something...

    What I'm going to tell you may sound a little weird, maybe even a little "supernatural"

    HOW would you like it if you could simply push "Play" to LISTEN to a short, "magical tone"...

    And magically bring MORE MONEY to your life???

    And I'm really talking about hundreds... even thousands of dollars!!!

    Sound too EASY??? Think this couldn't possibly be for REAL?!?

    Well then, Let me tell you the news..

    Many times the most significant blessings in life are the SIMPLEST!!!

    Honestly, I will provide you with PROOF by allowing you to PLAY a REAL "miracle money tone" I developed...

    You simply hit "Play" and watch as your abundance angels fly into your life. it starts right away.

    CLICK here to experience the magical "Miracle Wealth Building TONE" - it's my gift to you!!!

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete